KELEBIHAN DAN KEKURANGAN APLIKASI NATIVE,MOBILE WEB, DAN HYBRID
1. Native Aplication (Aplikasi native)
Native Aplication atau bisa disebut aplikasi native adalah aplikasi yang secara khusus ditunjukkan untuk platform mobile tertentu dan menggunakan bahasa pemograman serta perangkat lunak pengembangan sesuai platform tersebut. Sebagai contoh aplikasi native android ditulis menggunakan bahasa pemrograman java dan tool eclipse sementara IOS/Iphone ditulis dengan menggunakan bahasa objective-c dan tool Xcode.
Kelebihan Native App:
- Performa yang sangat baik karena ditulis secara native untuk platform spesifik.
- Mampu mengakses semua fitur perangkat keras smartphone seperti info device, accelerometer, kamera, compas, file dan lain sebagainya.
- Menghasilkan antarmuka look and feel yang alami dengan sangat baik.
Kekurangan Native App:
- Pengembangan yang tidak mudah karena menggunakan lingkungan, bahasa dan API(Application Programming Interface) spesifik.
- Aplikasi hanya berjalan pada platform yang sudah dispesifikasikan diawal pengembangan.
- Apabila ingin tersedia di platform lain maka harus ditulis dari awal dengan menggunakan tool pengembangan yang sesuai.
Teknologi-teknologi Native Aplication :
1) iOS (Obj-C)
iOS atau iPhone Operating System diluncurkan pertama pada tahun 2007 oleh Apple Inc. Pada awalnya iOS ini hanya bisa dipakai pada perangkat iPhone seiring perkembangannya iOS bisa kompatibel dengan perangkat Apple lainnya seperti AppleTV, iPod dan iPad.
Keunggulan iOS dalam antarmuka pengguna adalah dengan konsep manipulasi langsung menggunakan gerak multisentuh. Interaksi dengan sistem operasi ini mencakup gerakan seperti geser, sentuh, jepit, dan jepit buka.
Keunggulan iOS :
- Systemnya sangat stabil dan cenderung baterai lebih irit karena manajemen sistemnya yang baik
- Ketajaman grafiknya sangat memukau karena hal tersebut merupakan ciri produk Apple yang mengedepankan kualitas grafis
- Sangat didukung oleh developer andar dan pengguna yang cenderung setia
- Punya kontrol ketat terhadap kualitas aplikasi yang ada di apps store.
- Performa & kualitas menjalankan aplikasi/games lebih bagus dibanding smartphone dengan OS lainnya.
- Device-device lama bisa mendapat update OS walau secara hardware jauh tertinggal.
- Pelopor could computing (media penyimpanan data secara online).
- Harga jual kembali lebih stabil.
- Tampilan eye catching (menurut saya sih)
- jarang nge hang (kecuali kalo di jailbreak)
- Notification centernya niru Android banget kalo menurut ane tapi usefull banget kalau sudah di jailbreak (bisa memakai Lockinfo/Intelliscreen)
Kekurangan:
- Harga devicenya lebih mahal.
- Media konektifitas seperti bluetooth & wifi sharing terbatas hanya untuk sesama perangkat iOS (bisa diakali dengan cara membeli aplikasi di apps store).
- Aplikasi-aplikasi tertentu banyak terdapat versi berbayar/trial (bisa diakali dengan jailbreak dan dapat memasang aplikasi bajakan).
- Harus terkoneksi dengan iTunes jika ingin share media file dengan PC atau Notebook.
- Tidak ada slot micro SD dan baterai sudah built in ( tidak bisa dicopot).
- Susah mau ganti ringtone
- Kepentok dikit lecet (maklum alumunium)
2. Android (Java)
Kelebihannya:
- Open Source
- Terdapat ribuan aplikasi baik itu gratis ataupun berbayar karena Android merupakan sistem operasi yang berbasis kernel linux.
- Pengembangan Sistem yang Serius
- Goole cukup serius mengembangkan sistem ini. Hal ini terbukti dengan adanya versi sampai 4.1 (jelly bean) dan adanya perubahan yang signifikan dari segi teknis maupun user interfacenya.
- Memiliki Aplikasi yang Berkualitas
- Karena sifatnya yang open sourse, para programmer dan pengembang aplikasi membuat software yang mudah sehingga tidak perlu berhadapan dengan banyak prosedur dari OS berbayar. Aplikasi yang mereka buatpun dapat didistribusikan secara open source hingga gratis.
- Aplikasi yang Up Date
- Pengembang Android cukup rajin dalam membaharui aplikasinya karena mereka tidak mau kehilangan konsumen.
- Diantara kekurangan dan kelebihannya, jumlah kelebihan Android lebih banyak seperti diantaranya lagi yaitu harga yang terjangkau, bebas custom ROM dan banyaknya pilihan perangkat.
- Itu saja mungkin kekurangan dan kelebihan android yang saya tau “rasakan”.
- bisa gonta ganti tema sesuka hati …. ini yang istri saya demen.
- bisa pakai ringtone dari mp3 yang ada di sdcard
- Notification centernya sangat bermanfaat, jika ada email/sms atau apapun itu tinggal tarik jari kita dari atas kebawah.
Kekurangan :
- Boros Baterai
- Karena banyaknya fitur yang digunakan seperti fitur 3G, Maps dan GPS membuat baterai Android boros. Sebenarnya baterai di setiap smartphone juga boros. Untuk menghemat baterai, pengguna bisa mematikan fitur yang tidak perlu.
- Tidak Mendukung JAVA
- Java yang digunakan di dalam Android tidak sejalan dengan J2ME karena Android hanya meminjam bahasanya saja, tapi user dan librarynya berbeda. (bisa pakai emulator)
- Terlalu Google Centric
- Android merupakan produk dari Google, karena itulah sebabnya aplikasi apapun yang ada di dalam Android selalu menyatu dengan layanan Google seperti Gmail, Google Calendar dan Gmail Contact. Bagi yang tidak menggunakan Google cukup dapat merepotkan karena harus menyesuaikan kebiasannya.
- katanya banyak virusnya, tapi selama saya pakai ga pernah tuh kena virus
- Ada beberapa games yang harus install aplikasi dahulu dan datanya terpisah, ini sangat merepotkan bagi saya (apalagi orang awam yang ga tahu)
3. Windows Phone
Kelebihan :
- User Interface Keren, dan inilah alasan utama kenapa saya memlih Windows Phone 8. Bagi UI Addict seperti saya, tampilan Modern UI dengan Live Tile di Windows Phone 8 memang sangatlah menggoda. Beberapa aplikasi, seperti Facebook, Foursquare, dan kawan-kawannya berpenampilan sangan keren dan berbeda 180 derajat dengan tampilan di Android.
- Start Screen yang bisa dikustomisasi sesuai selera. Walaupun Windows Phone tidak mendukung yang namanya wallpaper, namun Start Screen yang dipenuhi Live Tiles cukup untuk memanjakan mata user yang menggunakannya.
- Multitasking mantab, yang membuat saya lebih mudah berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Berbeda saat saya menggunakan Android, meskipun mendukung multitasking juga, perpindahan dari satu aplikasi ke aplikasi lain terasa kurang praktis.
- People, aplikasi yang menggabungkan semuanya menjadi satu. Dengan membuka aplikasi ini, update terbaru daru teman facebook, twitter, dan linkedin akan ditampilkan secara bersamaan.
- Notifikasi dalam satu tempat, mempermudah untuk mengaksesnya. Pengguna Windows Phone 8 tidak perlu membuka aplikasi Facebook, Twitter, dan Linkedin satu persatu untuk melihat notofikasi, karena semuanya telah dikumpulkan dalam satu tempat dan akan ditampilkan juga di Live Tiles.
- Koneksi Internet (browsing) yang menurut saya lebih cepat di banding android Jellybean
- Ringan walaupun sudah banyak aplikasi terinstall (app social doang deng)
- Jarang banget ngelag/ngehang
- Bisa setting aplikasi apa saja yang berjalan di background
Kekurangan Windows Phone 8
- Tidak adanya notification center yang mudah diakses. Jika di Android dan beberapa sistem operasi lain, user dimudahkan untuk melihat notifikasi dengan menarik menu bar ke bawah, di Windows Phone 8 ini semuanya dikumpulkan di Start Screen.
- Pilihan aplikasi yang masih sedikit. Koleksi aplikasi yang tersedia di Windows Phone store masih sangat minim karena Windows Phone 8 merupakan sistem operasi yang sangat baru.
- Update aplikasi yang sedikit agak lama dibanding OS yang lain. Karena pengguna Windows Phone terbilang kalah jauh dibanding Tidak bisa ganti Font
- Untuk Windows 7.5-7.8 tidak bisa setting IP Address manual koneksi Wifi
- JIka screen di standby koneksi Wifi terputus
- Jika ingin mentransfer Music,Photo,Video harus melalui Zune (kalau Apple iTunes)
2) Mobile Web App (Aplikasi mobile website)

Mobile Website sangat dibutuhkan untuk sebuah bisnis yang baru terbentuk sehingga membutuhkan media yang menyampaikan informasi yang dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan melalui perangkat apapun. Mobile website juga akan membantu dalam pengenalan brand, pembentukan kepercayaan dan mendatangkan konsumen. Seperti yang dilakukan oleh toko online tokogrosirtasmurah.com, selain membuat website dekstop mereka juga membuat versi mobile-friendly nya.
Kelebihan mobile web app (sekaligus kelemahan native app):
- Multiplatform: sekali dibuat dapat langsung dijalankan di Android, iPhone, BlackBerry, WindowsPhone yang memiliki browser.
- Lebih murah dan mudah dikembangkan. Teknologi yang digunakan lebih standard sehingga SDM lebih banyak tersedia (misalnya PHP+MySQL).
- User interface dapat dibuat konsisten untuk multiplatform.
- Tidak bergantung pada Google Play atau app store. Tidak perlu menunggu disetujui sebelum app dapat digunakan pengguna. Setiap revisi langsung dapat diakses pengguna.
- JIka ada transaksi, dapat memanfaatkan berbagai media (seperti paypal) atau ditangangani sendiri. Tidak akan mendapatkan potongan 30% seperti jika melewati Google Play.
Kelemahan web app (sekaligus kelebihan native app):
- Lebih lambat
- Membutuhkan koneksi internet. Walaupun sudah ada mekanisme offline di browser, tetapi webapp umumnya mempunyai ketergantungan tinggi pada koneksi internet.
- Tidak dapat memanfaatkan secara maksimal fitur-fitur smartphone (misal share antar app).
- Tidak dapat memanfaatkan (atau kalaupun bisa sulit) sensor yang dimiliki smartphone/tablet seperti kamera, accelerometer, gyroscope dan lain-lain.
- Tidak dapat memanfaatkan in-app billing. Dengan Google Play, pengguna dapat melakukan pembelian membeli dengan sangat mudah.
- Lebih sulit jika ingin menjual app. Pengguna sudah terbiasa dengan web app yang gratis.
- User interface lebih sulit dipahami. Setiap platform (Android, iOS, WindowsPhone) punya karakter user interface tersendiri.
3) Hybrid Application (Aplikasi Hybrid)
Hybrid Application adalah aplikasi yang mengkombinasi antara Native aplication dan Web application. Biasanya istilah ini banyak digunakan dalam context mobile computing (bukan berarti stand alone tidak bisa). Sekali ditulis dan dicompile anda dapat mengistalnya di suatu platform dan device layaknya native application namun untuk aksesibilitas yang multi platform baik desktop atau mobile dapat berjalan dengan baik layaknya web application.
Aplikasi ini sebagian terdiri dari Native Apps dan Web Apps (karena itu, banyak sebagian orang salah menyebutnya “Web Apps”). Seperti Native Apps, Aplikasi ini juga tersedia diApp Store dan menggunakan fitur yang tersedia pada setiap perangkat seperti yang dilakukan Native Apps. Seperti Web Apps, aplikasi ini menggunakan kode HTML yang berjalan pada browser yang ditanamkan pada perangkat.
Intuisi dari aplikasi hybrid adalah menanamkan aplikasi mobile HTML5 ke dalam kontainer native. Aplikasi ini berupaya mengombinasikan kelebihan-kelebihan pendekatan aplikasi web mobile HTML5 dan aplikasi native. Sederhananya, pendekatan ini akan mengonversi aplikasi web mobile HTML5 ke aplikasi native smartphone target. Untuk mengimplementasikan hal ini diperlukan dukungan perangkat lunak spesifik, yaitu framework pengembangan aplikasi mobile.
Kelebihan Hybrid App:
- Tahap pengembangan yang relatif mudah karena memanfaatkan standar teknologi web.
- Hasil pembuatan aplikasi dapat berjalan pada hampir semua platform mobile (bergantung framework yang digunakan) dan menariknya didistribusikan secara native.
- Penggunaan framework aplikasi mobile memungkinkan akses ke fitur-fitur perangkat keras, seperti accelerometer, kamera, kalender, kontak, compass, storage, dan geolocation.
- Memungkinkan pembuatan aplikasi online maupun offline.
- Dapat berfungsi dalam kondisi baik terhubung jaringan (termasuk internet) maupun tidak.
- Integrasi dengan file system perangkat.
- Integrasi dengan Web-services.
- Embed dengan browser untuk meningkatkan akses ke konten online secara dinamis.
Kekurangan Hybrid App:
- Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform.
- Bagaimanapun, performa aplikasi hybrid masih belum bisa menyamai aplikasi native.
Bila diilustrasikan dengan gambar maka seperti berikut ini:

Ilustrasi aplikasi Hybrid
Dalam berhubungan data, Hybrid application bisa memiliki database server sendiri atau langsung melalui web service atau juga keduanya. Bila anda mendalami lebih lanjut mengenai hal ini, maka anda akan memahami alasan sebenarnya saya menggunakan format JSON dalam webservice bukan SOAP ataupun XML-RPC. Mungkin alasan itu pulalah yang mendasari twitter menggunakan REST-nya dengan JSON. Untuk penggunaanya JSON lebih ringan dikompress dengan JSONH dan dengan pengamanan enkripsi AES-256 atau RSA.
Note : Native Apps dan Hybrid Apps adalah aplikasi yang ada pada app store, sedangkan Web Apps adalah sebuah halaman web yang dioptimasikan menyerupai aplikasi mobile. Hybrid Apps dan Web Apps dirender menggunakan halaman HTML, namun Aplikasi Hybrid menggunakan browser yang ditanam pada aplikasi tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar